Kamis, 06 Januari 2011

Facebook Oh Facebook

Keyword sakti untuk mencari teman, informasi dan eksistensi diri. Facebook telah menjadi pembicaraan sepanjang tahun 2010. Mark Zuckernberg memiliki visi berbagi informasi dari social network ciptaannya.

Banyak cerita (aku tidak menyebutkannya informasi) dapat diperoleh dari setiap accout yang dimuat. diri kita tidak lagi berada di wilayah privasi, karena semua orang memiliki hak akses dengan leluasa "meningitip" profile dan aktivitas kita.

Sebagian orang senang dan bangga akan eksistensi tersebut, sebagian lagi merasa semakin terlalu banyak orang tahu tentang kita.

Terlepas dari "rasa" yang orang miliki dengan keberadaan account facebook. Rasa yang aku miliki kini bukan lagi senang, eksis, atau gaul. Entah kenapa hal ini bisa terjadi. Aku merasa Facebook "mengganggu"ku. Aku tak ingin secara sosial orang tahu keberadaanku, ceritaku atau hidupku.

Aku tidak mau tahu, cerita orang tentang hidupnya, keberadaanya, kegembiraannya,  kisah cintanya,  pernikahannya, ulang tahunnya, wisudanya, suksesnya, pekerjaannya, reuniannya, kesedihannya,  kisah putusnya, perselingkuhannya, sakitnya, keterpurukannya, duka citanya.

Adakah yang sedang sakit dengan dengan "Rasa"ku?





Januari 7, 2011