Minggu, 10 Oktober 2010

HIKMAH PERJALANAN

Setiap Manusia menjalani hidup dengan suatu Peran yang diamanahkan Allah SWT penguasa makhluk. Tidak ada pilihan dari garis hidup yang sudah dituliskan di Lauhul Mahfuz (baca di : http://www.voa-islam.com/ramadhan/serba-serbi/2009/09/04/999/sejenak-bersama-al-quran/)
Sebagai umat Muslim menjalankan Peran adalah sebagai Amanah yang harus selalu disyukuri dari setiap Perjalanan Hidup karena akan banyak pelajaran yang didapatkan.

Suatu hari aku harus melakukan perjalanan keluar kota, yang dari awal sudah kuduga akan dilewati dengan penuh perjuangan.
Perjuangan mengalahkan Lelah…
Perjuangan mengalahkan  Sepi….
Perjuangan menikmati keindahan Alam..
Perjuangan mensyukuri keberadaan..
Perjuangan menuntut ilmu kehidupan..

Rasa lelah itu tiba-tiba muncul mengalahkan semangat,  Rasa sepi itu hinggap mengalahkan antusias, saat itulah aku terpuruk meleleh ketitik derajat terpanas yang menguasai hati dan kekuatanku.
“Ya Allah, Hamba meyakini segala cobaan hidup itu diberikan untuk umat-Mu yang sanggup melewatinya”
“Ya Rab, berilah Hambamu kemampuan untuk berdiri tegak dan selalu bersyukur atas nikmat MU”
“Ya Rohman, ya Rahim, lindungi hamba dengan penuh kasih sayang-Mu”

Rasa itu kini berubah ketika seorang ibu yang Cantik dan penuh Kasih memaparkan arti hidup dan kehidupan dengan suguhan keindahan Alam yang harus selalu disyukuri atas keberadaan kita didalamnya. Ibu mengajarkan ilmu kehidupan bahwa “HIDUP INI JANGAN DIAWALI KENAPA TAPI AWALILAH DENGAN BAGAIMANA
Karena KENAPA akan membawa kita ke masa lalu dan mungkin akan membuat kita berjalan mundur menjauhi kenyataan, membuat kita meyesali diri. Tapi BAGAIMANA akan membuat kita berfikir bahwa perjalanan hidup masih panjang untuk dijalani dengan usaha keras ibarat “SANG PELARI MENGEJAR FINISH”.
Banyak Amanah yang dititipkan untuk kita selalu semangat menjalani hidup demi kebaikan sesama umat  tidak memandang MATERI, KECANTIKAN FISIK, JABATAN, KEKUASAAN yang bersifat  duniawi, tetapi Hidup Karena ALLAH AZA WA ZALLA dengan  penuh BAROKAH dan MATI dalam keadaan KHUSNUL KHOTIMAH.

Salam Terindah untuk semua Wanita CANTIK kepunyaan ALLAH SWT.

Jumat, 11 Juni 2010

Buat Mama

Hari ini tanggal 11 Juni 2010. Aktifitas harian ku lewati hingga larut di Kampus ITB.
Tiba dikosan lepas shalat Isya.  Upin dan Ipin mengucapkan Salam "Assalamualaikum Atuk..atuk" Sms masuk dari "Doneng" adikku.

"Mama Ulang Taun..." :D :D text yang ku baca
"Subhanallah, iya lupa" ku balas

Bagaimana mungkin aku sangat lupa akan hari ini. Walaupun di keluargaku tidak ada ritual perayaan Ulang Tahun. Tapi mestinya aku bisa menyempatkan diri menelpon mama.

Mencoba untuk mengucapkan lewat virtual sekalipun.
Aku Share sebuah kata-kata indah kiriman seorang teman dalam Notes ku yang bertuliskan.


Wanita Cantik ...... 

Melukis kekuatan lewat Masalahnya, 
Tersenyum saat TertEkan, 
TertawA di SaAt Hati sedAng MeNanGis, 
TaBah DisAat TerHina, 
MemPesona KareNa MeMaafkaN. 


WanItA CantiK.... 
mengAsihi TanPa Pamrih, 
dan 
BerTambaH kuAt daLam doa SerTa pengHaraPan. 


Notes Ini di kIrim KhusuS 
unTuk sEtiap Wanita Cantik KePunyaaN ALLAH SWT. 


Terkirim Dari Seorang Teman 

Ismi Kaniawulan



Ku Ucapkan

Selamat Ulang Tahun Mama, Mohon Maaf Mi belum bisa menjadi anak yang selalu membuat mu Bangga dan Bahagia. Do'a mu yang tak pernah putus selalu membuatku kuat untuk melangkah menuju jalan kebaikan dan harapan. Ridho mu penting bagiku untuk mendapat Ridho ALLAH. Terimakasih Mama.. Love U So Much


Tidak ada artinya tulisan ini, karena kasih Ibu sepanjang Jaman. Do'anya tak pernah putus walau aku telah membuatnya bersedih, walau aku telah membuatnya kecewa, walau aku tak bisa membuatnya bahagia, walau aku tak bisa membuatnya bangga.

Aku hanya ingin mengeluarkan isi hati berbagi cerita sedikit, aku sangat menyayanginya.
Ya ALLAH Lindungi selalu Mama dengan Cinta-Mu.
Kuatkan Mama dihari Tua nya dengan Kekuatan-Mu.

Aku hanya sanggup menjaga cinta Mama dan menitipkan do'a ini hanya Pada-Mu.





Selasa, 18 Mei 2010

Memotret ITB di kala Sepi...!!

Pagi ini rutinitas ke kampus dimulai.
Pekan ini adalah pekan terakhir masa UAS semester Genap TA. 2009/2010 terasa.
Mitos "Musim Sepi Musim Ujian" di ITB sangat terasa.


Diawali dalam perjalanan memasuki Gerbang Utama, terlebih lapangan Basket dan Volley pagi ini benar-benar sepi.
Semilir udara Bandung yang sejuk semakin terasa, tatapanku tertuju ke arah Plaza kembar gedung Labtek dari arah jalan dekat student centre. Cantik, elegan dan sedikit terasa angkuh.

Teringat cerita Meteor Garden dengan kampus Ing te nya.
Namun Bukan kemewahan yang ditampilkan tapi kebersahajaan dalam proses menuntut ilmu disini lebih diutamakan.

"hmmm...tak terasa sudah hampir 22 bulan kulewati waktu berada di kampus ini, sebagian dari ambisi dan cita-cita, merasakan transef ilmu di kampus Legendaris milik para pemimpin bangsa Indonesia"

"Berat perjalanan ini tapi memang harus segera ku akhiri untuk mereguk ilmu lain di kehidupan nyata".

Semakin dalam aku susuri perjalanan menuju Labtek V. Rasa sepi ini semakin menjadi, koridor-koridor yang biasanya dipenuhi gelak tawa ceria berbagi cerita mahasiswa, atau debat-debat penuh hasrat mencari ilmu hingga harus tertidur dilorong karena kelelahan dengan tugas semakin tak nampak.

Potret ini semakin jelas..
Sepi ini semakin terasa..
tapi aku harus tetap berjalan menempuh tujuan akhir dari perjalanan menuntut ilmu disini Kampus Ganesha 10 yang cantik, elegan, angkuh namun tetap bersahaja.

"Semoga ilmu yang kudapat disini bisa aku abadikan dalam kebersahajaan hidup.
Amin.
"

Kamis, 13 Mei 2010

“Syndrome Parau…..!!”

Hari ini benar-benar menjadi hari terdiam seumur hidupku. Prestasi tinggi yang sebelumnya ga pernah terjadi. Dan menjadi hari yang aneh.

Sebenarnya ingin rasanya aku berteriak.
“Ahhhhhhhhh….!!!”
Tapi ga mungkin, ga akan mungkin ada yang mendengar. Untuk berbicara saja dengan lawan bicaraku harus ku ulang berkali-kali. (Yang semakin menyiksa sebenarnya, grrr)

Berbagai komentar berkenaan suara parau ku bermunculan
“Habis konser ya??””
Atau
“Nyinden dimana?”
Atau
"serak ya, karena batuk tuh!" (Pertanyaan yang tidak perlu penandasan lagi karena memang itu sebenarnya)

Tapi yang paling aneh adalah pernyataan tetangga kamar kos ku….???
“Teteh, mau dong suara seraknya…!!” tulisnya di comment status facebooknya
“What…??””
“Ambil, ambil, bungkus semua. Aku Ikhlas…..!” balas ku masih di comment status facebooknya.
Buat apa coba, mau suara serak, parau atau apapun namanya.
“Seksi..!” katanya haha….
Tahu ga, Syndrome Parau itu menyiksa. Suara nyaris hilang, telinga terasa berisi angin.
Jadi orang Autis karena sulit bersosialisasi. Ditambah Koneksi internet gagal terus semakin Autis dengan dunia tak jelas. (eh koq nyambung ke internet segala ya…, kemarahan membabi buta. Hehe)

Ternyata ada pelajarannya disini,
Tersiksa ketika kita merasa kehilangan apa yang biasa kita miliki.
Tersiksa karena upaya untuk berkata-kata tetap membuat lawan bicara tak mengerti.
Namun Tersiksa bisa dilakukan sambil menyelami rasa…
Bagi saudara-saudara kita yang tidak pernah bisa mengeluarkan bahasa verbal karena keterbatasan fisiknya, saudara-saudara kita yang tuna rungu atau tuna wicara pasti keterbatasan ini lebih menyiksa lagi.
Satu lagi bahan tafakur….
Pelihara apa yang sudah dan sedang kita miliki karena semuanya titipan ALLAH SWT.
Syukuri semua yang ada, karena hidup adalah ANUGERAH (D’Masiv)

Senin, 08 Maret 2010

Memancing Ide

Beberapa hari ini....
adalah hari yang melelahkan bagiku..
aku kehilangan ide dan inspirasi..
apa yang harus kutulis..

Kalo saja aku tidak kembali memulai maka aku tidak akan menyelesaikan tugasku.
sepertinya aku 'escape' dari kewajibanku..

ya Allah beri aku ide, inspirasi dan kuatkan keinginanku..

SEmangat..ide..inspirasi datanglah.

Biasanya aq harus membaca buku asyik untuk memancing ide.
tapi buku apa seh..??

ya Allah kemanakah semangat ini, ide dan inspirasi ini..
Apa yang harus aku lakukan...

Jumat, 26 Februari 2010

Summary 3 Judul ( Kehilangan, Yang Tak Tergantikan, Ikhlas)

Ketika aku menuliskan cerita, renungan atau apapun disini, semua semata-mata untuk mencurahkan rasa rinduku untuk merangkai kalimat, dibawah lingkupan rasa yang sedang dialami.

Suatu saat seorang teman menuliskan sebuah komentarnya lewat email pribadiku.

inilah cuplikannya :
"Oh iya saya sudah baca blog ibu cukup menarik tentang rasa ikhlas. menurut pendapat saya juga sama tentang kata ikhlas. sebuah kata yang gampang diucapkan tapi cukup sulit dalam merealisasikannya. rasa ikhlas harus benar-benar datang dari dasar hati yang paling dalam bukan hanya ucapan saja, sehingga apa yang akan kita kerjakan nanti menghasilkan sesuatu yang memuaskan. mengenai kehilangan sayapun pernah merasakan kehilangan orang yang saya kasihi dan cintai didunia ini yaitu kakek saya tapi saya harus mengikhlaskan beliau pergi untuk selamanya menghadap sang pencipta. jadi saling terkait antara rasa ikhlas dan kehilangan bukan".
(penulis adalah pemilik dari http://ulaesih.blogspot.com)

Benar memang antara ketiga judul itu berkaitan ketika merasa kehilangan benar-benar kehilangan sehingga mmerasa tak akan tergantikan perjuangan kita menuju kedamaian hati untuk menerima rasa sedih, rasa kecewa akan dimenangkan oleh ke ikhlasan.

Semoga kita selalu menjadi orang-orang yang senantiasa bersyukur.

Rabu, 24 Februari 2010

Goresan Lama

Yang Tak tergantikan
(Untuk Bapak yang selalu menjadi suri tauladan)

Berhari – hari aku lalui tanpa kehadiranmu, sekelebat lenyap kau datang lagi dalam mimpiku,
Dalam imajiku kau hadir selalu utuh tanpa rasa kehilangan yang berarti,
Bisa ku bercanda denganmu, bisa kutertawa dalam diammu, bisa ku menangis dalam senyummu
Aku mampu merangkai cerita dalam ketenanganmu. Semua seolah tak berubah, tak pernah berubah.
Kenangan itu selalu berlari kearahku dan disaat aku tak mampu lagi beranjak kenangan itu lenyap
Ketika semuanya lenyap hilang, aku terbangun!
Kau tak pernah kembali. Aku selalu menunggu waktu menantikan kehadiranmu,
Berharap kau datang menyapaku walau sesaat,
Tapi apa aku akan tetap rela menantimu berhari-hari??

Kau terpilih untuk menjadi ummat-Nya yang terbaik
Tauladan untukku dan saudaraku,
Syuhada dengan perjuanganmu mendirikan kebenaran dan menebar kebaikan.

Aku mampu merangkai cerita dalam ketenanganmu. Semua seolah tak berubah, tak pernah berubah.
Kenangan itu selalu berlari kearahku dan disaat aku tak mampu lagi beranjak kenangan itu lenyap.
Semoga Allah selalu membimbingku menjadi anak sholeh dan merangkai amalmu menjadi jalinan yang tak pernah putus.
Do’a ku selalu menyertaimu, selamanya sampai aku kembali bertemu denganmu dikehidupan yang lebih indah .
Satu hal yang pasti
Kau takkan pernah tergantikan.

Purwakarta, 8 april 2003

Episode Hidup - IKHLAS

IKHLAS......

Kalimat ini mudah diucapkan.
Tapi sulit diaplikasikan.

Ingat sebuah adegan dalam sinetron "Kiamat Sudah Dekat"
Ketika seorang pemuda yang berniat meminang seorang gadis.
Dan ketika seorang ayah memerlukan pembuktian pemuda tersebut dengan harus
mempelajari Ilmu Ikhlas.

Betul memang di sekolah SD sampai SMA bahkan S1 hingga S3 tak ada satupun matapelajaran Ikhlas.
Tapi pembelajaran ini akan selalu didapatkan dalam sepanjang hidup.

Ketika rasa dalam hati memiliki penolakan dalam realita hidup disinilah ujian keikhlasan dimulai.
Dan ketika memulai berdamai dengan hati atas kenyataan hidup, keikhlasan mulai didapatkan. Rasa ini semakin ringan untuk menjalani hidup.

Dan inilah kemenangan dari Episode Hidup yang selalu mewarnai.

Rabu, 27 Januari 2010

KEHILANGAN

Hari ini Rabu, 27 Januari 2010

Ritual pagi di tempat kos kulakukan, kali ini agak lain….
Setelah menjemur pakaian, kusempatkan untuk buka Email dan Pesan dalam Account Facebook ku. Akibat hari Senin lalu Sony Ericsson ku tertinggal di Purwakarta sehingga aku harus lebih sering mengecek Email atau pesan lain.
Selama ini Sony Ericsson ku selalu menemani dalam suka dan duka. Dalam Suka aku bisa tertawa karenanya, dalam sepi aku bisa senyum olehnya bahkan dalam duka dia selalu menemaniku.
Maka ketika harus terpisah beberapa lama akupun merasa “kehilangan’.
Bukan Wujud dan Harganya tapi fungsi dan kesetiaannya....

“ku merasa telah kehilangan, cintamu yang telah lama hilang”

Rencana keberangkatan menuju kota Cikampek untuk menghadiri pernikahan teman kos ku dimulai. Dari memilih pakaian, menyetrika hinnga menyiapkan segala barang dan pernak-pernik yang harus kubawa. Karena hari ini aku berencana pulang ke Purwakarta. Tak ingin kejadian Ponsel Ketinggalan lagi membuatku benar-benar meyiapkan semua.

Ponsel pengganti Sony Ericsson selama aku di Bandung ku bawa serta. Selama ini Nokia CDMA ku lama tidak diaktifkan karena rasa enggan ku mengganti batere yang selalu bermasalah. Namun karena satu-satunya alat komnukasiku yang aktif tertinggal maka dengan segala keharusan aku mun mebeli batere yang baru dan membeli pulsa untuk mengaktifkan kembali.
Selesai sarapan dan segala persiapan sudah lengkap.

“Bismillahirahmanirahim”

Kami pun bersiap berangkat. Aku dan Cici teman kos ku berangkat. Banyak tertawa sepanjang perjalanan. Membuatku melupakan rasa kehilangan. Nokia CDMA ku yang JADOEL selalu menjadi bahan tertawaan, kami menyebutnya “blackberry” untuk bahasa ironis dari Nokia CDMA yang JADOEL dan tetap kupertahankan.
Perjalanan CIPULARANG pagi ini sangan Indah, cuaca cerah karena matahari menampakkan sinarnya yang ramah. Masi dalam perjalanan di Bis, aku mengharuskan menelpon ke rumah untuk memberitahukan keberadaan dalam perjalanan menuju pernikahan Indah dan Bayu, temanku.

Kukeluarkan Nokia CDMA ku dan ku hubungi nomor kontak dengan tulisa ‘mama’ menandakan nomor telepon rumah. Selesai menelepon dan sms aku masukkan ke dalam tasku. Ditengan perjalanan seorang pengamen menyanyikan lagunya Firman “Kehilangan” aku pun bersenandung mendengarnnya.

Firman - Kehilangan

http ://www.indonesiantunes.com

Ku coba ungkap tabir ini
Kisah antara kau dan aku
Terpisahkan oleh ruang dan waktu
Menyudutkanmu meninggalkanku

Ku merasa telah kehilangan
Cintamu yang tlah lama hilang
Kau pergi jauh karena salahku
Yang tak pernah menganggap kamu ada

Asmara memisahkan kita
Mengingatkanku pada dirimu
Gelora mengingatkanku
Bahwa cintamu telah merasuk jantungku

Reff:
Sejujurnya ku tak bisa
Hidup tanpa ada kamu aku gila
Seandainya kamu bisa
Mengulang kembali lagi cinta kita

Takkan kusia-siakan kamu lagi

Kembali ke Reff

Sejujurnya ku tak bisa
Hidup tanpa ada kamu aku gila

Takkan kusia-siakan kamu lagi (2x)

Sampai diperhelatan akupun langsung menemui sang mempelai putrid yang cantik, Indah teman kos ku dalam suka dan duka. Kami pun melepas rindu. Sebulan ini aku merasa “Kehilangan” setelah satu persatu teman kos ku pulang ketempat asalnya untuk mengabdi kepada kedua orang tua dan atas ilmunya setelah menyelesaikan kuliah.
Rasa sepi ini rasa “kehilangan” ini kadang-kadang muncul begitu saja, selama di kampus pasti terlupakan karena aku memiliki banyak teman yang baik, walau pun tidak 100% persen karena setelah berkahirnya masa perkuliahan beberapa teman kuliahku mulai tak menampakkan diri di Lab.

Aku banyak melamun dalam keberadaan di resepsi pernikahan Indah dan Bayu. Cici teman seperjalananku mengingatkan supaya aku tidak melamun dan lebih fokus.
Aku memkasakan diri tersenyum.

“Teh ambil ice cream yuksss!” Cici berkata.
“Ayo!” Kataku

Sejurus setelah aku kembali dari mengambil Ice Cream, aku melihat restleting tas ku bagian aku menyimpan Nokia CDMA ku terbuka. Aku berupaya mencarinya, seluruh bagian task u buka satu persatu. Namun aku tak bisa menemukan., dalam rasa yang berkecamuk aku mengatakan.
“Ci, ‘blackberry ku hilang”
“Walagh teteh, cari dulu”
Beberapa saat kuhabiskan waktu untuk mencari , walau tak juga aku temukan. Sejenak memasang raut muka biasa saja. Dalam benakku rasa “kehilangan” ini begitu dalam

“Kau pergi jauh karena salahku, yang tak pernah menganggap kamu ada”

Mungkin benar syair dari lagu Firman yang berjudul Kehilangan. Aku telah menganggap Nokia CDMA ku tak ada, walau kesetiaannya lebih dari Sony Ericcsonku. Aku pernah benar-benar merasakan kebahagiaan dan merasakan keberadaanku karenanya dan pernah benar-benar merasa sedih yang begitu dan “kehilangan” atas keberadaanya bersama Nokia CDMA ku.

Hikmah yang aku ambil…
Rasa “Kehilangan” itu akan selalu kita rasakan walau untuk benda sekecil apapun, walau untuk rasa sesakit apapun bahkan untuk rasa Indah sekalipun apalagi untuk keberadaan orang-orang yang kita cintai atas keburukannya, atas kejelekannya, atas keindahannya, atas kecantikannya, atas ketampanannya, atas kebaikannya…….
Semoga kita selalu menjadi orang yang beriman dan penuh rasa syukur atas segala apapun rasa, benda, harta, wujud dan hidup kita.

Senin, 25 Januari 2010

LoNcaT PaGar


Hari ini senin Pagi, 25 Januari 2010. dibuka dengan gundah

Pagi sekali aku harus mulai aktivitas dengan persiapan tergesa-gesa. Bete karena Leppy masih saja 'dihinggapi' virus yang dahsyat TrojanHorse mengobrak-abrik sistem windowsku. Anti virus yang selama ini digunakan tak mampu bertahan.

Hal ini terjadi gara-gara Jum'at seminggu yang lalu, aku teledor dengan mempercayai kiriman Link dari teman tanpa memeriksa terlebih dahulu, sampai akupun menjadi penyebar virus ke teman YM ku.
Seorang teman berusaha membantu, seorang sahabat mencoba menemaniku dalam kesulitan ini.

Seminggu berlalu Leppy ku tak benar-benar sembuh. Masih bisa bersabar karena ujian ini, beberapa Ratus Ribu Rupiah keluar sebagai investasi tambahan dalam rangka menyelamatkan data-data tesisku.

Mungkin akibat banyak hal, dan sedikit kegalauan yang sedang kurasakan. Pagi itu jam 6.30 aku meniggalkan rumah, dengan perasaan tidak yakin untuk melakukan perjalanan ke Bandung dengan tergesa-gesa mengejar Kereta api pagi Parahyangan rute Jakarta-Bandung.

Kereta Datang bersamaan dengan aku sampai ke statsiun Purwakarta. Aku beli tiket tergesa-gesa. Begitu aku naik kereta dan mendapatkan tempat duduk disebelah kiri lajur B.

Ketika pluit keberangkatan dibunyikan......

"Gubraksssssss".

"Hape Ketinggalaaaaaaaaannn!" ingin kuteriak menghentikan kereta agar aku bisa kembali kerumah. Satu-satu nya barang berharga yang membuatku selalu merasa ada teman, saudara, orang tua yang selalu menemani dan menyayangi ku.

Berfikir untuk mencari solusi, aku harus online dengan terpaksa di kereta api. Kukirimkan pesan kepada adikku untuk mencari dan menjaga hp ku. atau mengalihkan pesan masuk ke nomor hp CDMA ku.


Pagi hingga siang gundah melanda, (Alhamdulilah makan masi bereselera). Ditemani DH temanku, mencari External Hardisk ku telusuri BEC selesai sudah, aku harus menuju service desk utuk mencari bantuan.

Di depan Pintu Kantor IT Help Desk digantungi teks besar TUTUP/CLOSED. sedih hatiku...

Berjalan menuju Labtek V, lunglai....

Di Lab Tesis berkumpul beberapa rekan, ku coba mencari solusi sendiri dengan masukan dari beberapa teman. ku berhasil meredam sedikit kerusakan dengan antivirus yang lain dari 'tetangga'.
Aku remove beberapa program yang mengganngu.
Tak terasa hingga pukul 17.40. Aku dan temanku harus meninggalkan kampus.
Berjalan menyusuri lorong-lorong ITB yang mulai terasa 'hangat' walau sore menjelang.

Aku sudah bisa tertawa....

Sesampai di gerbang Barat Kampus ITB.

"Gubraksssss"

Pagar terkunci, untuk memutar ke Gerbang tengah, terlalu jauh

Kulihat banyak teman mahasiswa pria yang masih dalam kategori "Brownis" Meloncati pagar. Beberapa mahasiswi pun nekat loncat pagar.

Aku dan temanku berdiskusi

"Mau ga Loncat pagar??"

"Aku sih mau, aja. Teteh bisa ga?" ujar temanku.

"Bisa..!" Kujawab yakin sambil bergumam seru juga nih pengalaman lain yang harus kualami di kampus ini.

Siap-siap. Pagar Setinggi satu meter lebih ini harus kulewati. Ternyata bukan hal yang sulit untuk loncat pagar karena memang sangat mudah seperti turun/naik tangga bambu. (untung waktu kecil sering diajari Bapa naik tangga bambu atau 'TARAJE' kata urang sunda.

Sambil tertawa-tawa kami pun bercerita pengalaman SMA yang ternyata harus ku ulang, justru dikelas PascaSarjana.

Hari ini senin Malam, 25 Januari 2010 ditutup dengan senyum.